LARANTUKA

Larantuka - Kota Reinha

  • Beranda
  • BERITA
  • OPINI
  • PARIWISATA
  • Translate
Home → BERITA → DAERAH → LARANTUKA → Sastrawan Gerson Poyk perintis Kesusastraan NTT

Sastrawan Gerson Poyk perintis Kesusastraan NTT

Add Comment
BERITA, DAERAH, LARANTUKA
Senin, 02 September 2013
Sastrawan Gerson Poyk perintis Kesusastraan NTT, berita nusa tenggara timur, berita terbaru nusa tenggara timur

Sastrawan Gerson Poyk perintis Kesusastraan NTT

Larantuka - Sastrawan Gerson Poyk dapat dijuluki sebagai perintis Kesusastraan NTT. Karya pertama Gerson dan dimuat di majalah Sastra pada bulan Juni 1961 dalam bentuk cerpen adalah Mutiara di Tengah Sawah

Yohanes Sehandi, Dosen Universitas Flores dalam makalahnya berjudul Sastra dan Sastrawan dari Masa ke Masa dalam temu sastrawan asal NTT di Kupang, Sabtu (31/8) mengatakan, cerpen Mutiara di Tengah Sawah ditetapkan sebagai cerpen terbaik pada tahun 1961 oleh majalah Sastra. Tahun pemuatan cerpen karya Gerson Poyk ini juga disebut sebagai tahun lahirnya sastra NTT.

Dikatakannya, sastra NTT lahir pada saat orang NTT pertama kali menulis dan mempublikasikan karya sastranya kepada masyarakat umum.”Setelah melalui proses penelusuran yang panjang terhadap sejumlah data dan informasi, orang NTT pertama yang menulis dan mempublikasikan karya sastranya kepada masyarakat umum adalah Gerson Poyk,”kata Suhandi.

Dia menambahkan, Gerson Poyk juga adalah sastrawan NTT yang paling produktif dan berkarya sastra selama 52 tahun terus menerus sampai dengan tahun 2013 . “Beliau telah menerbitkan buku novel dan kumpulan cerpen sebanyak 27 judul. Penerbit Nusa Ende, Flores merupakan penerbit yang sangat berjasa dalam perjalanan karier sastrawan Gerson Poyk,”katanya.

Kemudian, kata Suhandi, orang NTT pertama yang menulis puisi dan mempublikasikan untuk masyarakat umum adalah Dami N. Toda. Judul puisi pertama yang dipublikasikan pada tahun 1969 adalah “Sesando Negeri Savana.” Karya sastra jenis puisi itu dimuat di majalah Sastra edisi Juli 1969.

Menurut Suhandi, hingga usia Nusa Tenggara Timur yang ke-52 tahun 2013 ini sudah sebanyak 104 judul buku sastra yang dipersembahkan  sastrawan- sastrawan  asal NTT. “Karya anak-anak NTT itu terdiri dari 45 judul buku novel, 26 judul buku kumpulan cerpen, dan 33 judul buku kumpulan puisi,” jelasnya.

Dalam temu sastrawan NTT pertama itu, Sehandi menawarkan sejumlah agenda penelitian sastra dan sastrawan NTT ke depan untuk menggeluti dunia sastra NTT secara lebih intens dan komprehensif.

Gerson Poyk yang  juga hadir pada kesempatan itu mengatakan, Mary Low Wang, warga negara Amerika kelahiran Semarang telah banyak menerjemahkan novel dan cerpennya. Salah satu karya yang diterjemahkan adalah Kain Tenun yang menceritakan seorang ibu di Lembata yang menunggu kedatangan suaminya dari laut. Mary mengatakan Darah Timor menjadi bacaan wajib di Quensland, Australia.

sumber : floresbangkit

  • Share This Article

  • Facebook

  • Twitter

  • Google+

Tulis Comments

Thanks For Your Comment Here
<<
>>
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Pembentukan Provinsi Flores

Entri Populer

  • Ratu Tisha Destria dapat beasiswa dari FIFA
    Ratu Tisha Destria dapat beasiswa dari FIFA Larantuka - Indonesia mampu menempatkan wakilnya untuk mengikuti Program FIFA Master-In...
  • Senam Dagu Biar Wajah Awet Muda
    Senam dagu biar awet muda , mungkin anda baru mendengarkannya bukan, gerakan khusus pada dagu atau senam dagu ternyata bisa buat wajah ...
  • Menteri Agama jadi bagian dari masalah intoleransi 2013
    Menteri Agama jadi bagian dari masalah intoleransi 2013 Larantuka - LSM HAM Setara Institute menilai bahwa Menteri Agama Suryadhar...

Label

  • Banten
  • BERITA
  • BOOKING PESAWAT DAN HOTEL
  • DAERAH
  • HEALTH
  • HP/KAMERA/LAPTOP
  • INTERNASIONAL
  • Jakarta
  • kupang
  • LARANTUKA
  • Lembata
  • manggarai barat
  • NASIONAL
  • ngada
  • ONLINE SHOP
  • OPINI
  • PAPIST
  • PARIWISATA
  • SEPAK BOLA
  • WISATA ALAM
  • WISATA ROHANI
| Copyright © 2014 : LARANTUKA | Design By : JMW, Published byJMW | Powered By : Blogger | Google | Alexa |