Selasa, 17 September 2013
Uskup Agung Antonio Guido Filipazzi,
Duta Besar Takhta Suci untuk Indonesia menyerukan kepada umat
Katolik di Atambua untuk bersatu meneruskan karya Kristus dalam kunjungannya di wilayah itu dalam rangka menandai
100 tahun karya SVD Timor dan 75 tahun Keuskupan Atambua.
“
Segenap umat harus selalu merenungkan ucapan Yesus Kristus saat perjamuan akhir, “Damai Sejahtera Bagi Kamu”, kata Mgr Antonio dalam sambutannya di Katedral St. Maria Imakulata, Atambua, menandai peringatan tersebut pada Sabtu (14/9/2013).
Turut hadir dalam acara itu, Uskup Agung Ende Mgr Vinsensius Sensi Potokota, Uskup Dili Mgr Alberto Do Carmo; Uskup Maliana Mgr Norberto Do Amaral; Uskup Atambua Mgr Dominikus Saku; Bupati Belu Joachim Lopez, para rohaniawan/wati, ribuan umat Katolik dari berbagai wilayah keuskupan itu.
Mgr Antonio menyatakan kebahagiaannya bisa datang di Keuskupan Atambua sebagai pusat rohani. Ada rasa sukacita bisa hadir bersama umat untuk bersama-sama merayakan perayaan syukur 100 tahun Karya Misi SVD Timor dan 75 tahun Keuskupan Atambua.
Sebagai
wakil Sri Paus di Indonesia, katanya, ada pesan khusus dari Sri Paus agar persatuan umat Katolik harus semakin ditingkatkan. Sri Paus memiliki perhatian cukup serius terhadap umat Katolik di Indonesia dengan mengajak untuk selalu bersatu untuk meneruskan karya penyelamatan yang telah diwariskan St. Petrus.
“Saya mengajak kita semua untuk memohon kepada Tuhan agar perayaan syukur 100 tahun Karya Misi SVD Timor dan 75 tahun Keuskupan Atambua dapat berjalan dengan baik. Ini momentum penuh rahmat untuk kita bertindak dalam hidup menggereja. Semoga Tuhan senantiasa memberkati kita semua,” pesan Mgr Antonio disambut tepuk tangan umat.
Sementara itu, Joachim Lopez, atas nama umat di Keuskupan Atambua menyatakan rasa haru dan bahagia karena Yang Mulia Nuncius Apostolik hadir bersama umat di daerah ini. Kehadiran Mgr Antonio tentu memberikan dorongan yang baik bagi umat dalam mempertebal iman kepercayaan kepada Yesus Kristus.
Berkenaan dengan perayaan syukur 100 tahun Karya Misi SVD Timor dan 75 tahun
Keuskupan Atambua, Lopez menilai merupakan saat bersejarah yang menjadi titik kulminasi karya misi di Pulau Timor. Setiap orang beriman kelahiran Tanah Timor dewasa ini mesti menghayati sebagai peristiwa yang tanpanya orang Timor tak punya apa-apanya.
“Seluruh sepak terjang pembangunan fisik, pendidikan, ekonomi, sosial budaya tidak dapat dipisahkan dari peran para misionaris SVD. Tanpa SVD kita semua ini tak berarti apa-apa. Karena itu, patutlah kita menaikkan kidung pujian dan syukur kepada Tuhan yang telah memulai karya nan agung ini dalam diri para abdi-Nya misionaris SVD tahun 1913 hingga tahun 2013 ini. Perjalanan waktu yang panjang ini perlu direfleksikan dan dimaknai seluruh
umat Katolik Timor pada umumnya dan
Keuskupan Atambua pada khususnya,” tegas Lopez