Permaisuri Kerajaan Larantuka, Dona Martina Kinena Ximenes da Silva Diaz Viera de Godinho/DVG yang biasa disapa
Mama Dona DVG, wafat hari Senin (16/09/2013) pukul 08.25 wita di kediamannya di istana kerajaan Larantuka, kelurahan Pohon Sirih,
Kecamatan Larantuka, Kabupaten Flores Timur.
Informasi yang diperoleh floresbangkit.com dari pihak keluarga istana menyebutkan, meninggalnya Mama Dona karena usia yang sudah melebihi 93 tahun. Menurut cucu Almahrumah,
Don Erwyn A DVG, Mama Dona lahir tanggal 6 Juli 1920. Mama Dona merupakan isteri dari Raja Larantuka terakhir Don Lorenzo III DVG atau Raja Nua Usi yang memerintah kerajaan Larantuka tahun 1937-1962. Mama Dona juga adalah anak dari raja Sikka-Maumere Don Thomas Ximenes da Silva
Menurut Erwin, Almahrumah akan dimakamkan di perkuburan umum di Lokea, Larantuka, Kamis (19/09/2013) setelah misa di gereja Katedral Larantuka jam 10.00 wita. Masyarakat diberikan kesempatan melayat dan mengikuti misa di istana dari Senin (16/09/2013) hingga Rabu (18/09/2013) pukul 19.00 wita.
Peran Kerajaan Tetap Terjaga
Dalam tradisi masyarakat Larantuka dan sekitarnya, peran
raja Larantuka tetap dihormati hingga saat ini, walaupun bentuk pemerintahan kabupaten lebih dominan. Peran raja Larantuka sangat terasa saat perayaan Semana Santa di Larantuka.
Meninggalnya Raja Don Lorenzo menyebabkan Mama Dona mewakili kerajaaan dalam setiap acara yang melibatkan pihak istana didampingi anak – anaknya.
”Saya sudah banyak lupa soal
devosi Semana Santa, tetapi yang dapat saya ingat tiap tahun (saat hari Kamis Putih) saya selalu masuk lebih dulu di Kapela Tuan Ma, begitu pula untuk memanjatkan doa di sana,” kata Mama Dona, suatu waktu.
Dalam keseharian, Mama Dona yang dikaruniai 10 orang anak ( 5 laki – laki dan 5 perempuan ) ini, berdiam di istana kerajaan yang biasa disebut Istana Ile Mandiri. Mama Dona tinggal di rumah utama yang beratapkan asbes dan berlantai semen. Di sekitar istana ada enam meriam peninggalan tempo dulu.
”Sebenarnya, anak-anak (raja) ingin melakukan pengubahan seperti lantai dengan keramik, tetapi Mama minta tetap dibiarkan dalam kondisi seperti aslinya,” kata salah seorang menantu Raja Don Lorenzo III DVG, Fransiskus Fernandez (67), seperti dikatakan kepada Arbain Rambey dan Samuel Oktora dari Kompas
Kepergian Mama Dona menjadikan masyarakat Flores Timur kehilangan sosok yang menjadi panutan.
sumber : floresbangkit