Larantuka -
Para suster dan pastor di Maumere, Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) sedang berupaya mengadvokasi kasus yang dialami Maria Sisilia Natalia, mantan pembantu Bupati Ngada, Marianus Sae.
Menurut
Suster Eustochia Monika Nata SSpS, Ketua Tim Relawan Untuk Kemanusiaan Flores (TRUK-F), Natalia melahirkan seorang bayi laki-laki pada 7 Mei 2012, hasil hubungannya dengan Bupati Marianus. Namun, bupati selalu membantah hal ini.
“Kami punya data berupa catatan, surat kuasa, rekaman, video wawancara. Semua data itu menyebutkan bahwa ayah biologis anak dari Maria Sisilia Natalia adalah Bupati Ngada”, kata Suster Eustochia dalam konferensi pers di Maumere, Kamis (7/11), dimana ia didampingi Pastor Otto Gusti Madung SVD, Pastor Ignas Ledot SVD, beberapa suster dan aktivis kemanusiaan lain.
Ia menambahkan, “
Semua data kami miliki, kami pegang dan kami simpan. Jika, ada pihak yang melaporkan kasus ini, kami siap menjadi saksi hukumnya.”
Pernyataan ini, kata dia, ingin mengklarifikasi berita yang dimuat beberapa media lokal beberapa minggu terakhir sekaligus membantah pernyataan
Bupati Marianus dalam video berjudul “
Klarifikasi Bupati Ngada di depan Rakyatnya” yang di-upload di Youtube pada 29 Oktober 2013.
Dalam video tersebut, Bupati Marianus mengatakan, berita tentang skandalnya dengan Natalia adalah bohong dan bagian dari strategi lawan politik untuk menjatuhkan pamornya.
Suster Eustachia menekankan, bukan hanya
TRUK-F yang siap menjadi saksi di depan sidang peradilan, tetapi pihak
Komnas Perempuan pun bersedia untuk menjadi saksi ahli atas kasus ini.
“Kami memiliki bukti yang kuat dan yang jelas klarifikasi atau bantahan Bupati itu adalah bentuk pembelaan diri”, tegasnya.
TRUK-F juga menunjukkan surat kuasa dari Natalia yang melimpahkan proses penyelesaian kasus ini kepada Divisi Perempuan TRUK-F.
Dalam kesempatan tersebut,
Suster Eustochia juga menjelaskan, sebelumnya Bupati Marianus menawarkan Divisi Perempuan TRUK-F untuk bernegosiasi dengannya, tanpa menjelaskan dengan detail apa yang ingin dibicarakan dalam negosiasi tersebut.
Bupati Marianus meminta agar
Sr. Eustochia SSpS mau berangkat ke Denpasar, Bali seorang diri untuk bertemu dengannya. Namun, hal ini ditolak oleh TRUK-F.(ucanews)