Larantuka - Kelompok
ilmuwan Indonesia dan Amerika Serikat baru saja mendeskripsikan sebuah spesies ikan wrasse baru yang ditemukan di
perairan Flores - Nusa Tenggara Timur, dan menamakannya sesuai dengan nama ilmuwan Indonesia.
Ikan tersebut dinamakan
Paracheilinus rennyae sebagai apresiasi atas kontribusi ilmiah ahli ikan R
enny Kurnia Hadiaty dari Lembaga Pengetahuan Indonesia (LIPI) Cibinong.
Deskripsi ikan tersebut, yang dilakukan oleh para ilmuwan dari
Pusat Penelitian Keanekaragaman Hayati Indonesia dan lembaga Conservation International Indonesia, baru saja dipublikasikan dalam edisi akhir tahun jurnal Aqua, International Journal of Ichthyology.
"
Saya sangat tersanjung dengan penghargaan ini, bukan hanya karena ikan ini adalah spesies ikan yang cantik, tetapi juga karena penulis utama dari deskripsi tersebut adalah rekan dekat saya dan seorang ahli ikan internasional yang terkenal, Gerald Allen," kata Renny, kurator koleksi ikan di Museum Zoologicum Bogoriense (MZB), Divisi Zoologi dari Pusat Penelitian Biologi LIPI.
Ikan wrasse yang sangat cantik tersebut hanya dijumpai di terumbu-terumbu karang wilayah barat daya Pulau Flores dan Taman Nasional Komodo di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia.
Meskipun ikan tersebut adalah spesies ke-17 yang diketahui dari kelompok ikan
flasherwrasse, namun ikan ini memiliki
keunikan dalam hal pola warnanya, terutama bentuk bulat dari sirip punggung, sirip anal dan ekor. Spesies baru ini terbukti secara genetik berbeda dengan semua flasherwrasse lain yang diketahui di kawasan Segitiga Karang. Kerabat terdekatnya adalah Paracheilinus angulatus dari Kalimantan Timur, Brunei, Sabah dan Filipina Selatan.
Ikan-ikan flasherwrasse dengan cepat menjadi kelompok ikan favorit di kalangan penyelam dan fotografer bawah air karena pola warna biru elektrik dan merah, yang hanya ditampilkan sebagai bagian dari ritual kawin harian mereka yang biasanya terjadi sekitar satu jam sebelum matahari terbenam.