Uskup Agung Ende  yang juga 
Delegatus Kitab Suci Konverensi Wali Gereja  Indonedsia (
KWI) Mgr. Vinsensius Sensi Potokota, Pr mengatakan, lomba kitab suci keluarga antar keukupuan se Nusa Tenggara Timur (NTT) akan menjadi embrio bagi terselenggaranya lomba serupa di tingkat nasional.
“Ketika  lomba ini digagas oleh para uskup se 
Nusa Tenggara  dan 
Kanwil Kementerian  Agama NTT, saya berpikir gagasan ini sangat tepat dan brilian serta perlu disambut dengan suka cita,” kata Uskup Sensi saat menutup rangkaian kegiatan tersebut di Gereja Santu Yoseph  Pekerja Penfui, Kota Kupang, Jumat (27/9).
Menurutnya, selaku
 Delegatus Kitab Suci, gagasan ini perlu dikembangkan ke tingkat yang lebih  tinggi dengan melibatkan semua keuskupan yang ada di Indonesia, sehingga karya kerasulan kitab suci bergema ke seantero negeri.
Selain itu, katanya, kita ingin kegiatan seperti ini harus bermula dari NTT, wilayah dengan  mayoritas penduduknya beragama Kristen. Kita ingin semuanya bermula dari NTT untuk Indonesia.
“
Dengan lomba ini kita bukan unjuk kebolehan atau gagah-gagahan dan mengangkat keluarga  sebagai fokus dari  karya kerasulan kitab suci,” ujarnya.
Yang perlu disadari dalam kegiatan ini, sambungnya, bukan pemenang dan hadiah yang  menjadi perhatian utama tetapi, bagaimana menjadikan kegiatan ini sebagai proses pembelajaran
cinta kasih yang berakar pada
 Sabda Allah, proses menjadikan 
Sabda Allah sebagai pedoman  hidup, sehingga kita tidak marah dan kecewa jika belum meraih kemenangan.
“
Kegiatan ini boleh selesai, tetapi tugas kerasulan kitab suci belum selesai. Sekembalinya peserta dari ajang ini, diharapkan dapat menjadi contoh dan teladan hidup dalam  hal kecintaan akan Sabda Allah di dalam kitab suci bagai sesamanya,” ingatnya.
Dia berpesan dan mengajak agar 
umat Katolik di NTT dapat menjadi kitab suci yang hidup, agar semakin banyak orang terinspirasi untuk juga  mencintai Sabda Allah dalam kehidupan keseharian di tengah masyarakat, dan menjadikan Kitab Suci sebagai bagian yang utuh dari kehidupannya
sumber : moral - politik