Minggu, 22 September 2013
Dalam rangka memperingati hari perdamaian sedunia, sejumlah aktivis berkumpul di
Gedung Mesuem Tsunami Banda Aceh.
Kota serambi mekkah ini merupakan Provinsi keempat yang menyalakan obor perdamaian.
Daerah pertama dinyalakan obor tersebut yaitu di
Nusa Tenggara Timur (NTT),
Manado,
Jogjakarta dan
Aceh.
Pada acara peringatan hari perdamaian sedunia mengangkat tema
Aceh Damai dalam Keberagaman yang menampilkan berbagai macam tarian khas daerah masing-masing. Dalam acara tersebut oleh pejabat pemerintah Aceh dan Kota Banda Aceh, perwakilan dari Kementerian Sosial RI, Muhammad Syafei Nasutian.
Muhammad Syafei Nasution yang bertugas menyerahkan obor perdamaian pada peserta pawai keliling Banda Aceh. Kemudian obor perdamaian tersebut akan dibawa keliling ke seluruh Aceh.
Selain itu, warga Thionghoa menampilkan Barongsai yang memukau pengunjung di museum Tsunami. Setelah itu ada tarian khas Aceh, Ranup Lampuan, tarian Kipas, dan tarian khas Papua juga ditampilkan anak-anak muda Papua yang ikut hadir langsung pada acara tersebut.
Ketua Perkumpulan Hakka Aceh, tempat bernaung seluruh warga Thionghoa, Kokishong yang akrab disapa
Oki menyebutkan, perdamaian hal yang terpenting untuk menyelesaikan persoalan.
"
Obor perdamaian ini untuk merangkul perbedaan untuk menuju sebuah perdamaian, bila terjadi perbedaan, kita penting menyelesaikannya dengan dialog, bukan dengan kekerasan," kata Oki kepada merdeka.com, Minggu (22/9).
Oki bahkan meminta
Aceh untuk mencontoh seperti di
Nusa Tenggara Timur (NTT) yang bisa hidup berdampingan dengan berbagai etnis dan beragam Agama. "
Kita perlu belajar banyak dari NTT yang menerima keberagaman dan didukung penuh oleh pemerintah setempat," katanya.
Sementara itu,
Ellisa Wahid, anak mantan
Presiden RI keempat,
KH Abdurrahman Wahid mengatakan, Indonesia dibangun di atas keberagaman, kalau tidak ada keberagaman, maka tidak ada Indonesia ini.
"Indonesia itu sendiri ide persatuan, karena keberagaman, maka ada Indonesia, tetapi untuk tercapai keberagaman itu, maka yang dibutuhkan adalah perdamaian untuk bisa mencapai masyarakat adil makmur dan sentosa," tutupnya.
sumber : merdeka