SEMANA SANTA Bukan merupakan DEVOSI untuk memperingati sengsara yesus kristus wafat Tetapi Janji Keselamatan Allah, Dimana patung bunda maria dan yesus kristus Akan di arak mengelilingi Larantuka
Perayaan ini sudah degelar sejak 500 abad yang lalu, banyak sekali rangkaian kegiatan untuk menyemarakan suksesnya perayaan ini, salah satunya adalah Jalan salib hidup yang di gelar di lapangan larantuka tiap tahun nya, kebetulan sekali tahun ini saya mengitu kegiatan ini secara keseluruan, sebenarnya saya sudah lama pingin menulisnya juga sejak tiba di kota bandung, namun masih berhalangan dengan kesibukan saya tentunya
Semana Santa seharusnya lebi tertib lagi, ini kata salah seorang wisatawan asal kota surabaya, saya pun mengiyakan perkataan wisatawan ini, waktu itu ( jalan salib hidup ) saya kebetulan ingin sekali mengambil beberapa foto untuk koleksi
Nusa Nipa Photography , sangat susah sekali mengambil foto ini, bagaimana tidak di antara pemain jalan salib hidup ini berjejer dua sampai tiga kameramen, yang selalu menghalangi para wisatawan untuk mengambil gambar dengan baik, dan kebutulan sekali salah seorang wisatawan di samping saja pun berkata, tiap Tahun kaya gini, gimana kita bisa ngambil fotonya dengan bagus, saya heran mereka ( kameramen ) yang di dalam ngapain sebenarnya, kamerah mereka bagus, kan bisa di ambil dari luar seperti kita, buat rusak pemandangan saja keluh wisatawan tersebut
sebenarnya saya mengiyakan perkataan wisatawan tersebut, tapi mau gimana lagi memang itu sudah menjadi tradisi juga ( kiding )
Dan Kejadian ini terulang lagi saat
pekan suci jumad agung, mengingat kembali peristiwa ini sebenarnya hati ku pedih ( walaupun tak menangis ) bagaimana sebaiknya agar ini tak terulang lagi, tentu saja ini harus di diskusikan dengan paniata dan pengurus pekan suci Semana Santa
saya cuma mengharapkan agar para wisatawan yang ingin mengambil gambar, sebaiknya di sediakan tempat kusus, agar meraka dapat mengambil gambar dengan lebi leluasa dan tak mengganggu hikmatnya perayaan ini
Semoga
Semana Santa bukan hanya untuk memberdayakan tradisi dan menarik uang dari wisatawan tetapi juga untuk
mempertebal iman Katolik, dan membawa Semana Santa sampai ke ujung dunia, seperti layaknya
wisata rohani Brasil, yang nota benenya sama seperti
Semana Santa