Siapa yang pada awalnya membuat rangkaian misa yang kita rayakan setiap minggunya?
dimulai dari pembuka, bacaan injil,khotbah,dst,hingga penutup dan berkat? apakah Gereja,Yesus, atau Uskup?
Inti perayaan Misa kudus, yaitu peringatan sengsara, wafat, kebangkitan dan kenaikan Yesus ke surga dengan liturgi Sabda dan liturgi Ekaristi, berasal dari Tuhan Yesus sendiri. Kita mengetahui hal ini dari penampakan Yesus kepada kedua murid-Nya dalam perjalanan ke Emaus (Luk 24: 13-35). Sedangkan liturgi Ekaristi sendiri, dengan doa konsekrasi yang mengubah roti dan anggur menjadi Tubuh dan darah Kristus diajarkan oleh Kristus sendiri pada saat Perjamuan Terakhir (lih. Mat 26:20-29, Mrk 14:17-25, Luk 22:14-23). Tradisi ini kemudian diteruskan oleh para rasul, seperti yang dituliskan oleh Rasul Paulus (lih. 1Kor 11:23-26) sekitar tahun 52-55 AD.
“Sebab apa yang telah kuteruskan kepadamu, telah aku terima dari Tuhan, yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada malam waktu Ia diserahkan, mengambil roti dan sesudah itu Ia mengucap syukur atasnya; Ia memecah-mecahkannya dan berkata: “Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!” Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata: “
Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!” Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang. Jadi barangsiapa dengan cara yang tidak layak makan roti atau minum cawan Tuhan,
ia berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan.” (1Kor 11:23-27)
Teks ini menyatakan bahwa perayaan Ekaristi merupakan peringatan sengsara Kristus, yang melaluinya perjanjian baru dan kekal antara Allah dan manusia ditandai dengan Darah Kristus. Maka pengorbanan Kristus pada hari Jumat Agung sudah dirayakan terlebih dahulu dalam Perjamuan Terakhir. Para rasul dan secara implisit juga para penerus mereka, diberi perintah oleh Yesus untuk merayakan Ekaristi untuk memperingati Dia; dan peringatan ini berdaya guna sebagai pernyataan yang tak terputus tentang kematian-Nya yang menebus umat manusia, dan menyatakan kehadiran-Nya di saat itu, sampai pada saat kedatangan-Nya kembali pada kedatangan-Nya yang kedua. Untuk mengambil bagian dalam perayaan ini, seseorang harus mengimaninya, dan dalam kondisi layak (tidak dalam keadaan berdosa berat).
Selanjutnya, kita membaca tentang pentingnya perayaan Ekaristi dalam tulisan- tulisan para Bapa Gereja di abad- abad awal, terutama St. Ignatius dari Antiokhia (110), St. Yustinus Martir (150-160), St. Irenaeus (140-202) dan para Bapa Gereja lainnya.
Maka liturgi Ekaristi sudah ada sejak jaman abad- abad awal. “Secara kasar, teks misa yang kita kenal sekarang berasal dari jaman St. Gregorius (604) dengan urutan dan penyusunannya, sebagai sebuah Tradisi suci yang tidak berubah, kecuali hanya dalam detail- detail yang tidak terlalu penting” (Fr. Adrian Fortescue, The Mass: A Study of the Roman Liturgy [1912], p. 173).
Sumber: Situs Katolisitas