|
ilustrasi |
Larantuka - Sejumlah padi milik para petani di
Desa Lentang,
Kecamatan Lelak,
Manggarai, diserang
penyakit aneh. Dampaknya padi milik petani mati, dan kalau bisa bertahan hidup tidak menghasilkan gabah sama sekali atau puso.
padi yang berusia hampir dua bulan di
Lingko Bealewe,
Desa Lentang, memprihatinkan. Padi milik petani tampak berwarna cokelat, layu, dan pertumbuhan tidak normal. Warga pun belum mengetahui secara persis, jenis penyakit yang menyerang padi warga setempat.
Bonifasius Baco, seorang petani setempat mengatakan, warga tidak memahami apa yang terjadi pada padi, yang terletak di pinggir jalan raya tersebut, yang rata-rata rusak dan tidak bisa berproduksi sama sekali. "Kami tidak tahu kenapa padi berusia dua bulan layu, mati dan tumbuh tidak normal," bilangnya.
Dikatakan beruntung penyakit seperti ini belum menyerang areal persawahan lain, namun jika dibiarkan pastinya akan mengjangkiti padi milik warga lainnya.
Padi yang rusak tersebut katanya,
setelah dicabut terlihat akar dan batang di dalam tanah hancur. Lebih dari itu, ada bau busuk yang tercium. Kondisi itu membuat padi tumbuh kerdil, bahkan mati. Kalaupun padi tetap bertahan hidup, dipastikan tidak bisa menghasilkan bulir-bulir padi sama sekali.
Petani lain,
Hermanus Jahot mengatakan, awalnya petani mencurigai padi sawah tersebut bertumbuh tidak normal, karena krisis air pada musim kemarau sekarang ini. Tetapi, setelah diteliti ternyata air sawah itu cukup tersedia belakangan ini. Kondisi padi sebutnya, malah kian parah seperti terlihat sekarang ini.
"
Yang begini, kami baru saksikan. Hal ini sangat mengkhawatirkan karena bisa saja menyerang padi sawah lain di sekitarnya," ujarnya.
Karena itu, dia mengharapkan pemerintah segera turun tangan, untuk meneliti dan mengatasi penyakit yang menyerang padi para petani.
(kr2/lok/jpnn/larantukaflorestimur)